Medan I galasibot.co.id
Menjelang Pilkada Serentak 2024, persaingan untuk kursi wali kota Medan akan berlangsung ketat dengan kemunculan tiga pasangan calon utama setelah KPU Kota Medan menutup pendaptaran bakal calon Wali Kota. Dengan dukungan dari berbagai partai politik dan berbagai tantangan, Pilkada kali ini diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik yang paling menarik di Indonesia. Berikut adalah analisis mendalam mengenai kekuatan dan tantangan dari masing-masing pasangan calon.
Pasangan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Zakiyudin Harahap
Pasangan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Zakiyudin Harahap diusung delapan partai besar, yakni Gerindra memiliki 6 kursi (164.371 suara), Golkar memiliki 6 kursi (138.529 suara), NasDem memiliki 5 kursi (109.393 suara), PAN memiliki 3 kursi (109.393 suara), PSI memiliki 4 kursi (61.644 suara), Demokrat memiliki 4 kursi (59.760 suara), PKB: 2 kursi (44.827 suara), Perindo: 1 kursi (30.592 suara). Dengan total 31 kursi di DPRD Medan, mereka memiliki basis massa yang kuat. Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, partai-partai pendukung mereka mengumpulkan 694.252 suara sah dari total 1.179.881 suara sah di Kota Medan.
Rico, seorang profesional dengan latar belakang desain dan kewirausahaan, bersama Zakiyudin, seorang tokoh politik berpengalaman, menawarkan program-program inovatif untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik di Medan. Dukungan multi-partai memberikan mereka keunggulan dalam hal sumber daya dan jaringan pemilih.
Walaupun dukungan partai yang luas memberikan kekuatan ekstra, tantangan utama bagi pasangan ini adalah menjaga agar koalisi tetap solid dan efektif. Mereka harus memastikan bahwa semua partai dalam koalisi berfungsi secara harmonis dan tidak mengalami friksi internal yang dapat menghambat kampanye.
Pasangan Prof. Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani
Pasangan Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani mendapatkan dukungan dari delapan partai, termasuk PDIP: 9 kursi (204.228 suara), Hanura: 2 kursi (30.499 suara), PPP: 25.672 suara, Partai Ummat: 17.006 suara, Gelora: 11.693 suara, Partai Buruh: 7.779 suara, PKN: 6.930 suara, PBB: 2.514 suara. Meskipun hanya dua partai (PDIP dan Hanura) yang memiliki kursi di DPRD Medan, mereka berhasil meraih total 11 kursi dan mengumpulkan 306.321 suara sah pada Pileg 2024.
Prof. Ridha, seorang dokter spesialis bedah saraf dengan pengalaman luas, dan Abdul Rani, seorang politisi senior, menawarkan pendekatan inovatif dalam pengembangan ekonomi lokal dan urbanisasi. Dukungan dari PDIP yang kuat serta tambahan dari partai-partai non-kursi memberikan mereka keunggulan dalam hal jangkauan pemilih.
Pasangan ini perlu menghadapi skeptisisme dari kelompok pemilih yang lebih tradisional dan memastikan bahwa program-program mereka dapat diterima secara luas. Mereka harus menunjukkan bahwa rencana mereka tidak hanya inovatif tetapi juga dapat diimplementasikan secara efektif.
Pasangan Hidayatullah dan Yasir Ridho Lubis
Pasangan Hidayatullah dan Yasir Ridho Lubis didukung secara eksklusif oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang memiliki 7 kursi di DPRD Medan dan mengumpulkan 186.789 suara pada Pileg 2024. Hidayatullah, seorang politikus berpengalaman, dan Yasir Ridho Lubis, Ketua KNPI Sumut, menawarkan pendekatan berbasis pengalaman dan program-program sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Dengan dukungan dari satu partai, tantangan utama mereka adalah menarik perhatian pemilih yang mungkin masih ragu dan menjaga konsistensi dalam kampanye. Mereka harus membuktikan bahwa mereka memiliki rencana yang konkret dan dapat diterapkan untuk Kota Medan.
Ketiga pasangan calon wali kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Zakiyudin Harahap, Prof. Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani, serta Hidayatullah dan Yasir Ridho Lubis memiliki kekuatan dan tantangan masing-masing.
Rico-Zakiyudin akan mengandalkan dukungan partai yang luas dan program-program pro-rakyat, namun harus menjaga soliditas koalisi.
Ridha-Abdul Rani akan menarik pemilih dengan pendekatan inovatif dan dukungan partai yang solid, namun perlu menghadapi skeptisisme dari pemilih tradisional.
Hidayatullah-Yasir Ridho akan memanfaatkan kekuatan PKS dan pengalaman politik mereka, tetapi harus membuktikan kemampuan mereka dengan dukungan yang lebih terbatas.
Para pemilih di Kota Medan diharapkan untuk mengikuti perkembangan kampanye masing-masing pasangan dan mengevaluasi visi serta program yang mereka tawarkan. Dengan berbagai kekuatan dan tantangan yang dihadapi, Pilkada Medan 2024 diprediksi akan menjadi kontestasi yang sangat menentukan arah masa depan kota Medan.(*)
Penulis Berita : Wilfrid Sinaga