Medan I galasibot.co.id
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaporkan bahwa Sumut terus mengalami penurunan inflasi selama empat bulan terakhir. Saat ini, angka inflasi provinsi ini tercatat pada 1,40% year on year (y-o-y), lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang berada di 1,84%.
Menurut laporan BPS Sumut, inflasi pada bulan Juni 2024 berada di posisi 3,55% (y-o-y), mengalami penurunan signifikan dari 4,26% di bulan Mei 2024. Angka inflasi Sumut kembali menurun ke 2,06% pada bulan Juli dan 1,86% pada bulan Agustus 2024.
“Penurunan inflasi diikuti dengan penurunan harga-harga barang di pasaran. Kita perlu menjaga kestabilan inflasi agar harga barang dan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga pertumbuhan ekonomi kita membaik,” ungkap Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fatoni, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, pada Selasa (1/10/2024).
BPS mencatat beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sumut, seperti beras, emas perhiasan, rokok kretek, gula pasir, dan minyak goreng. Di sisi lain, komoditas yang menyumbang deflasi antara lain cabai merah, tomat, udang basah, daging ayam, dan ikan tongkol.
Fatoni juga menyoroti kondisi sektor pertanian, di mana Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan sebesar 1,40% dibandingkan bulan Agustus, menandakan kondisi yang cukup baik bagi petani.
Perkembangan pariwisata di Sumut juga menunjukkan tren positif. Data BPS mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung pada bulan Agustus 2024 mencapai 22.261 kunjungan, meningkat dari 22.198 kunjungan pada bulan Juli. “Pariwisata kita membaik, terutama untuk wisatawan mancanegara. Sektor ini memberikan andil besar pada pertumbuhan ekonomi kita,” tambah Fatoni.
Selain itu, nilai ekspor Sumut juga mengalami peningkatan signifikan, dari US$ 969,75 juta di bulan Juli menjadi US$ 1.041,48 juta di bulan Agustus 2024. Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar Sumut dengan total US$ 191,95 juta, diikuti oleh Amerika Serikat dan India.
“Walaupun ada penurunan di beberapa sektor ekspor, secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 7,4%. Ini menunjukkan kondisi ekonomi yang cukup baik,” tutup Fatoni.(*)
Penulis berita : Wilfrid Sinaga