
Pangururan | galasibot.co.id
Dr. Wilmar Simanjorang, seorang ahli lingkungan hidup terkemuka, mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk mengubah APL Tele, yang kini dalam kondisi rusak, menjadi sebuah Kebun Raya (Botanical Garden). Usulan ini muncul seiring dengan upaya Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis alam dan menjaga keberagaman hayati, mengingat status Indonesia yang kini telah menjadi Global Geopark.
Usulan itu disampaikan pada Acara Doa Bersama Pemulihan Danau Toba dipimpin Ephorus HKBP, Dr. Viktor Tinambunan, sebuah kegiatan sebagai ajakan mendukung pemulihan dan perawatan Kawasan Danau Toba (KDT), Selasa (1/4/2025) di Samosir.
Menurut Dr. Wilmar Simanjorang, APL Tele, yang terletak di wilayah yang memiliki potensi alam yang luar biasa, saat ini berada dalam kondisi yang kurang optimal. Alih-alih membiarkan lahan tersebut terbengkalai, ia mengusulkan agar kawasan tersebut dijadikan sebuah Kebun Raya yang dapat dikelola bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal ini menurutnya akan memberikan banyak manfaat, baik dari sisi pelestarian alam, pendidikan, hingga pengembangan riset mengenai keanekaragaman hayati.
Arah Pembangunan Indonesia sebagai Global Geopark
Indonesia baru-baru ini mendapatkan pengakuan sebagai Global Geopark, yang merupakan bagian dari upaya dunia untuk melestarikan kawasan dengan nilai geologi yang penting. Dalam konteks ini, pemanfaatan APL Tele sebagai Kebun Raya akan sangat mendukung visi Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berbasis pada kekayaan alam dan geologi. Keanekaragaman hayati (biodiversity) menjadi aspek penting dalam konsep Global Geopark, dan Kebun Raya dapat menjadi sarana yang efektif untuk melestarikan flora endemik Indonesia serta memfasilitasi penelitian terkait lingkungan hidup.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, namun sayangnya jumlah Kebun Raya kita masih sangat sedikit dibandingkan dengan negara-negara maju. Negara-negara maju memiliki banyak Kebun Raya yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat konservasi, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, riset, dan wisata alam,” kata Dr. Wilmar.
Manfaat Kebun Raya untuk Indonesia
Usulan tersebut mengemuka karena kebun raya memiliki manfaat yang sangat luas. Selain menjadi tempat konservasi flora, kebun raya juga dapat berfungsi sebagai pusat edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. Kebun raya yang dikelola dengan baik juga dapat berfungsi sebagai tempat penelitian, di mana para ilmuwan dapat mempelajari lebih dalam tentang spesies tanaman, ekosistem, dan potensi pemanfaatan tanaman dalam berbagai bidang, seperti kedokteran, pertanian, dan industri.
Menurut Dr. Wilmar, dengan adanya kolaborasi antara BRIN dan pihak-pihak terkait, pengelolaan Kebun Raya ini bisa menciptakan platform riset yang tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah tetapi juga membuka peluang untuk inovasi-inovasi baru dalam bidang-bidang yang terkait dengan keberagaman hayati. Selain itu, kebun raya juga berpotensi untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan yang dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Peningkatan Peran Indonesia dalam Konservasi Global
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Wilmar menegaskan pentingnya Indonesia untuk memperkuat peranannya dalam konservasi global. Menjadi salah satu negara dengan biodiversitas terkaya di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayatinya. Kebun Raya yang berfokus pada konservasi tanaman endemik Indonesia, menurutnya, akan menjadi langkah penting dalam memelihara kekayaan alam tersebut, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai contoh dalam upaya konservasi dan pendidikan lingkungan.
“Kebun Raya yang dikelola bersama BRIN ini juga dapat menjadi sumber daya yang luar biasa untuk masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian alam. Ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memanfaatkan potensi alamnya untuk kepentingan bersama,” ungkap Dr. Wilmar.
Kebun Raya: Langkah Strategis dalam Peningkatan Biodiversitas
Menanggapi usulan tersebut, sejumlah pakar lingkungan mendukung gagasan tersebut, dengan mengungkapkan bahwa membangun kebun raya tidak hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menciptakan ruang bagi pendidikan masyarakat mengenai pentingnya biodiversitas. Kebun raya dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perlunya menjaga keberagaman hayati, baik dalam skala lokal, nasional, maupun global.
“Keberadaan kebun raya ini sangat penting untuk menunjang program-program yang berkaitan dengan pelestarian flora, terutama flora endemik Indonesia yang kini mulai terancam punah. Di samping itu, Kebun Raya dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan wisatawan asing,” ujar seorang ahli botani yang turut hadir dalam diskusi tersebut.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya usulan dari Dr. Wilmar Simanjorang, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan sektor konservasi alam, serta membuka peluang lebih besar untuk kolaborasi antara lembaga-lembaga riset dan pemerintah. Jika APL Tele berhasil diubah menjadi Kebun Raya yang dikelola bersama BRIN, ini akan menjadi sebuah langkah strategis dalam menjaga dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kepentingan bersama.
Sebagai negara dengan biodiversitas yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pelestarian alam dan inovasi berbasis keanekaragaman hayati. Usulan ini, jika terealisasi, dapat menjadi contoh nyata bagi dunia tentang pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesejahteraan bersama.(*)