Medan l galasibot.co.id
Forum Kebangsaan yang digelar di Le Polonia Medan pada Minggu (17/11/2024) mengajak masyarakat Sumatera Utara, tokoh masyarakat, tokoh agama, kaum muda, milenial dan Gen Z, untuk berperan aktif dalam menyelamatkan demokrasi melalui partisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024
dengan memilih Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala pada Pilkada Sumut tanggal 27 November 2024.Hal itu disampaikan Ketua Kalibrasi Sumut, Anthony Sinaga SH MH, yang hadir dalam Forum Demokrasi itu.
Forum bertema *“Selamatkan Demokrasi Sumut”* yang menghadirkan sejumlah pembicara yang menekankan pentingnya memilih calon yang memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan demokrasi dan kemajuan daerah, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala layak melanjutkan kepemimpinan di Sumut karena bermartabat, bermoral dan berintegritas
Anthony menilai bahwa Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik dan telah teruji dalam memimpin Sumut. Anthony, yang juga pakar Hukum Tata Negara, mengungkapkan bahwa Edy Rahmayadi telah menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat, terutama dalam menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas. Ia berharap masyarakat Sumatera Utara bersatu menjadi garda terdepan dalam menjaga kestabilan politik dan kemajuan daerah melalui partisipasi aktif dalam Pilkada Sumatera Utara 2024.
Forum Kebangsaan yang juga menghadirkan tokoh-tokoh nasional, di antaranya Dr. Ir. Hasto Kristiyanto MM, Prof. Todung Mulya Lubis sebagai Ketua Tim Hukum Pusat Edy Rahmayadi, Okky Madasari PhD, Usman Hamid, dan Prof. Ikrar Nusa Bakti, yang turut mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses Pemilihan Gubernur Sumut. Prof. Ikrar Nusa Bakti, dalam pemaparannya, menekankan kekhawatirannya terkait keterlibatan aparatur negara dalam Pilkada 2024. Ia menilai bahwa jika praktik tersebut terbukti terjadi, itu akan menjadi ancaman serius bagi demokrasi di Sumatera Utara.
Ikrar menilai apabila aparatur negara terlibat dalam mendukung calon tertentu maka akan merusak asas keadilan dan kepercayaan publik.
Prof. Ikrar.juga mengingatkan bahwa aparatur negara, baik di pusat maupun daerah, harus tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis agar pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara dapat berlangsung jujur dan adil.
Pernyataan Ikrar Nusa Bakti mendapat perhatian besar dari peserta Forum Demokrasi, yang semakin mendesak agar semua pihak lebih aktif dalam memantau jalannya Pilkada 2024. untuk memastikan berjalannya proses demokrasi di Sumatera Utara. Forum ini juga mengajak masyarakat untuk tidak takut atas intimidasi atau intervensi dari pejabat pemerintah, baik di tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, hingga kelurahan dan desa.
Dengan harapan agar Pilkada Sumut pada 27 November 2024 mendatang dapat menjadi ajang demokrasi yang berkualitas, Forum Kebangsaan ini menegaskan pentingnya menggunakan hak pilih dengan bijak demi masa depan yang lebih baik untuk Sumatera Utara.
Forum Kebangsaan dihadiri sejumlah tokoh seperti, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut dan Anggota DPR RI, Rapidin Simbolon, Ketua DPRD Medan Wong Cun Sen Tarigan, Calon Walikota Medan, Prof Ridha Darmawan, Tokoh Tokoh Agama Tokoh Masyarakat, se Sumatera Utara, dan Prof. Dr. KH. Amiruddin MS, MA., Ph.D yang memimpin doa pada penutupan Forum Demokrasi tersebut.
Anthony Sinaga sebagai Ketua Kalibrasi dan Hak Asasi Manusia, Pakar Hukum Tata Negara dan Tokoh Masyarakat dalam seruannya mengajak masyarakat Sumut, Tokoh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Anak anak Muda dan milenial dan Gen Z bersatu untuk memilih dan mencoblos nomor 2 Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala pada tanggal 27 November 2024.
Penulis berita Wilfrid Sinaga