• Beranda
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
GALASIBOT.CO.ID
  • Beranda
  • News
  • Hukum
  • Olahraga
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sumut
  • Video
Tidak ada
Tampilkan semua
  • Beranda
  • News
  • Hukum
  • Olahraga
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sumut
  • Video
Tidak ada
Tampilkan semua
GALASIBOT.CO.ID
Tidak ada
Tampilkan semua
  • Beranda
  • News
  • Hukum
  • Olahraga
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sumut
  • Video
Home News

Mengungkap Penyebab Banjir Bandang di Parapat, Danau Toba: Dampak Alih Fungsi Hutan dan Daya Dukung Ekosistem yang Menurun

Redaksi Galasibot.co.id
24 Maret 2025
/ News
0 0
0
Mengungkap Penyebab Banjir Bandang di Parapat, Danau Toba: Dampak Alih Fungsi Hutan dan Daya Dukung Ekosistem yang Menurun
Share on FacebookShare on Twitter

Parapat | galasibot.co.id

Baca Juga

Wakil Wali Kota Binjai: Binjai Adalah Kota Sahabat untuk Semua Kalangan

Ketua Permabudhi Sumut Wong Chun Sen Tarigan Lakukan Safari Waisak 2569 BE ke Sejumlah Vihara di Medan dan Sumut

Wali Kota Medan Rico Waas: Peringatan Waisak Inspirasi Ciptakan Tata Kota Bersih, Tertib,  Berkelanjutan

 

Tim Ekspedisi Banjir Bandang Parapat, yang terdiri dari akademisi, rohaniawan, dan aktivis lingkungan dari Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) serta Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak, melakukan penelusuran langsung alur longsor yang terjadi di daerah Simarbalatuk-Sitahoan-Sibatuloting. Ekspedisi ini bertujuan untuk mengungkap penyebab banjir bandang yang melanda Kota Parapat pada 16 Maret 2025.

Penelusuran dan Temuan Tim Ekspedisi

 

Tim memulai perjalanan dari harangan Bangun Dolok dan mengikuti aliran Sungai Batu Gaga yang membanjiri Kota Parapat. Selama perjalanan, ditemukan adanya aktivitas perladangan oleh masyarakat sekitar yang masih menerapkan sistem agroforestri, dengan tanaman keras seperti kopi, cengkeh, coklat, salak, dan durian, yang berinteraksi dengan pohon-pohon alami. Meskipun sistem perladangan ini ramah lingkungan, tim menemukan bahwa longsor yang terjadi di Simarbalatuk menjadi salah satu pemicu utama banjir.

 

Perjalanan berlanjut menuju Simarbalatuk, di mana tim menemukan jejak longsor di ketinggian 1.100–1.200 mdpl, dengan panjang sekitar 300-400 meter dan lebar 4–5 meter. Material longsor yang terdiri dari batu besar, sedang, dan tanah bercampur tanah liat sangat berpotensi membentuk kolam-kolam air yang bisa menjadi ancaman banjir susulan. Lokasi longsor ini berjarak sekitar 2,16 kilometer dari jembatan Sungai Batu Gaga, tempat air meluap pada 16 Maret 2025 lalu.

Analisis Penyebab Banjir Bandang

 

Meskipun hutan di sekitar titik longsor terlihat masih cukup terjaga, tim ekspedisi menemukan bahwa daya dukung lingkungan kawasan tersebut semakin menurun. Data dari riset yang dilakukan oleh KSPPM, AMAN Tano Batak, Auriga Nusantara, dan JAMSU mengungkapkan bahwa dalam 20 tahun terakhir, luas hutan alam di kawasan sekitar Parapat telah menyusut sebanyak 6.503 hektar, yang sebagian besar berubah menjadi kebun eukaliptus. Alih fungsi hutan ini diduga kuat sebagai faktor utama penurunan daya dukung alam di kawasan Simarbalatuk, yang akhirnya memicu terjadinya longsor dan banjir bandang.

 

Penurunan daya dukung lingkungan ini, yang juga diakibatkan oleh deforestasi dan perubahan iklim, semakin memperburuk kondisi ekosistem Parapat. Longsor yang terjadi menunjukkan bahwa kawasan ini sudah kehilangan kemampuan untuk menahan air hujan, yang pada akhirnya mengarah pada bencana banjir bandang.

Dampak dan Potensi Bencana Susulan

 

Banjir bandang yang terjadi pada 16 Maret 2025 bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada 2021, Parapat juga mengalami peristiwa serupa. Hal ini menandakan adanya masalah sistemik dalam pengelolaan ekosistem kawasan Danau Toba. Jika alih fungsi hutan terus dibiarkan tanpa pengendalian, bencana serupa diprediksi akan semakin sering terjadi, dengan dampak yang lebih besar terhadap masyarakat dan perekonomian lokal.

 

Tim ekspedisi juga mengingatkan potensi bencana susulan akibat material longsor yang masih tersangkut di lokasi. Pepohonan tumbang, batu, dan tanah yang terjebak dapat memicu banjir lebih lanjut, yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerugian lebih besar.

Langkah-langkah yang Harus Diambil

 

Untuk mencegah terulangnya bencana serupa, tim mengusulkan beberapa langkah konkret yang harus segera dilakukan oleh pemerintah:

 

  1. Pembersihan Material Longsor: Segera mengirimkan tim untuk mengevakuasi dan membersihkan area longsor sebelum musim hujan berikutnya datang.
  2. Moratorium Penebangan Hutan: Pemerintah harus menegaskan moratorium penebangan hutan alam dan mengevaluasi aktivitas perusahaan yang terlibat dalam konversi hutan di kawasan ini.
  3. Restorasi Ekosistem: Melakukan penghijauan dengan menanam kembali kawasan hutan yang telah rusak, serta memprioritaskan reboisasi dengan tanaman yang dapat mendukung kestabilan tanah.
  4. Pengelolaan Hutan yang Ketat: Kebijakan pengelolaan hutan harus diperketat, dan tidak ada lagi izin eksploitasi yang merusak keseimbangan ekosistem kawasan Parapat dan Danau Toba.

Tanpa intervensi serius dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, bencana ekologis seperti yang terjadi di Parapat akan terus berulang. Krisis ini merupakan akibat dari eksploitasi hutan yang tidak terkendali. Pemerintah harus bertindak tegas untuk melindungi lingkungan dan masyarakat, serta memastikan kelestarian ekosistem Danau Toba demi keberlanjutan hidup generasi mendatang.(*)

Source: Penulis :Wilfrid
Via: Editor :Baldwin
Tags: Alih Fungsi Hutan Danau TobaPenyebab Banjir Bandang ParapatRestorasi Ekosistem Parapat
SendShareTweet
Kembali

Banjir Bandang di Parapat: Protes Masyarakat dan Komitmen Bersama untuk Melindungi Kelestarian Alam

Lanjut

Dua Anggota DPRD Medan Ricuh Akhirnya Berdamai

Baca Juga

Wakil Wali Kota Binjai: Binjai Adalah Kota Sahabat untuk Semua Kalangan
News

Wakil Wali Kota Binjai: Binjai Adalah Kota Sahabat untuk Semua Kalangan

13 Mei 2025
Ketua Permabudhi Sumut Wong Chun Sen Tarigan Lakukan Safari Waisak 2569 BE ke Sejumlah Vihara di Medan dan Sumut
News

Ketua Permabudhi Sumut Wong Chun Sen Tarigan Lakukan Safari Waisak 2569 BE ke Sejumlah Vihara di Medan dan Sumut

13 Mei 2025
Wali Kota Medan Rico Waas: Peringatan Waisak Inspirasi Ciptakan Tata Kota Bersih, Tertib,  Berkelanjutan
News

Wali Kota Medan Rico Waas: Peringatan Waisak Inspirasi Ciptakan Tata Kota Bersih, Tertib,  Berkelanjutan

12 Mei 2025
Ketua DPRD Medan Terima Kunjungan Walubi, Dukung Penuh Perayaan Waisak Se-Sumut 2025
News

Ketua DPRD Medan Terima Kunjungan Walubi, Dukung Penuh Perayaan Waisak Se-Sumut 2025

12 Mei 2025
Jalankan Program Urban Farming, Rico Waas Serahkan Mandat kepada Koordinator Kecamatan Tani Merdeka Indonesia
News

Jalankan Program Urban Farming, Rico Waas Serahkan Mandat kepada Koordinator Kecamatan Tani Merdeka Indonesia

11 Mei 2025
Gubernur Sumut Lantik Dua Dewan Pengawas Baru Perumda Tirtanadi, Bobby Nasution Tekankan Optimalisasi Layanan Air
News

Gubernur Sumut Lantik Dua Dewan Pengawas Baru Perumda Tirtanadi, Bobby Nasution Tekankan Optimalisasi Layanan Air

10 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan

POPULER

  • Meriah dan Sakral: Pesta Ulang Tahun Simin ke-40 Sekaligus Peresmian Tugu Empung Pertaki Rangkom Aman Sumanggon Lingga Marga Lingga Sibeak Rangkom di Dairi

    Meriah dan Sakral: Pesta Ulang Tahun Simin ke-40 Sekaligus Peresmian Tugu Empung Pertaki Rangkom Aman Sumanggon Lingga Marga Lingga Sibeak Rangkom di Dairi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saat Pelajar Bergerak, Pendidikan Bermutu Menjadi Kenyataan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabar Baik dari Sumut! 5.873 Hektare Lahan Eks HGU Ditetapkan Sebagai Tanah Negara. Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Kawal Langsung!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fahrul Bayhaqqi Nainggolan Sumbang Emas untuk Tiger Sumatera di Kejuaraan BNNP Sumut 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Titik Temu Migrasi “Ompu Jorang Raja Sinaga” Dengan “Pomparan Ompu Jorang Raja Sinaga”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partisipasi Semesta: Pilar Utama Pendidikan Bermutu di Era Hardiknas 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Warga Bekulap Geruduk Polres Binjai, Tuntut Pembebasan Warga yang Diduga Salah Tangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
GALASIBOT.CO.ID

© 2015 GALASIBOT.CO.ID

Navigate Site

  • Beranda
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

Tidak ada
Tampilkan semua
  • Beranda
  • News
  • Hukum
  • Olahraga
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
  • Sumut
  • Video

© 2015 GALASIBOT.CO.ID

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In