Medan I galasibot.co.id
Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th, calon Sekretaris Jenderal Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), mengungkapkan alasan dan harapannya yang mendalam terkait pencalonannya sebagai perempuan pertama yang maju untuk posisi penting tersebut. Pdt. Debora, yang memiliki rekam jejak panjang dalam pelayanan gereja dan pengelolaan organisasi, menyampaikan visi kuatnya untuk membawa HKBP ke arah yang lebih baik, relevan, dan progresif. Hal itu terungkap dalam sebuat wawancara, Rabu 13/11/2024) di Medan.
Keberhasilan Ephorus dan Peran Vital Sekretaris Jenderal
Menurut Pdt. Debora Sinaga, M.Th, keberhasilan Ephorus dalam memajukan HKBP selama ini tak terlepas dari peran strategis yang dijalankan oleh Sekretaris Jenderal. “Saya terdorong untuk maju karena saya melihat betapa vitalnya peran Sekjen dalam menjaga stabilitas dan mendorong kemajuan HKBP ke arah yang lebih baik,” kata Pdt. Debora. Ia menegaskan bahwa posisi Sekjen tidak hanya berfungsi sebagai pengelola organisasi, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam pemberdayaan gereja, pelayanan sosial, dan pengelolaan sumber daya gereja secara optimal.
Pemberdayaan dan Pengelolaan Keuangan yang Efisien
Salah satu poin yang ditekankan oleh Pdt. Debora adalah pentingnya pemberdayaan dan penatausahaan yang baik dalam pengelolaan keuangan dan aset gereja. HKBP, yang memiliki berbagai unit badan usaha di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial, seperti unit Sopo Marpingkir, memerlukan pengelolaan yang maksimal. “HKBP memiliki berbagai unit usaha yang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi dampak positif bagi masyarakat. Pengelolaan yang tepat akan memastikan sumber daya gereja digunakan untuk kepentingan umat dan masyarakat luas,” lanjutnya.
Selain itu, Pdt. Debora juga memandang bahwa pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel sangat penting untuk memastikan bahwa setiap dana yang diperoleh gereja digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam visinya untuk membawa HKBP menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Komitmen pada Integritas dan Menjaga Proses Pemilihan yang Sehat
Pdt. Debora mengungkapkan keprihatinannya terkait adanya indikasi praktik-praktik tidak sehat dalam proses pemilihan Sekretaris Jenderal yang akan datang, termasuk adanya potensi “black campaign” dan intimidasi terhadap pendeta yang memiliki hak suara. “Saya sudah mendengar adanya indikasi kontrak politik yang mencemari proses pemilihan, terutama dengan adanya intimidasi terhadap pendeta yang memiliki hak suara. Tentu saja ini bukanlah hal yang baik bagi keberlanjutan HKBP,” ungkapnya dengan tegas.
Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Debora mengajak seluruh elemen gereja untuk menjunjung tinggi nilai-nilai positif dalam kontestasi periodesasi kepemimpinan HKBP. Ia menyerukan agar pemilihan pemimpin dilakukan berdasarkan kriteria yang objektif, seperti aspek spiritual, profesionalisme, dan kompetensi, bukan berdasarkan faktor-faktor eksternal yang dapat merusak keharmonisan gereja. “Mari kita memilih pemimpin berdasarkan kriteria yang objektif. Ini adalah waktu yang tepat untuk kita memperlihatkan bahwa kita siap untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa membawa gereja ke arah yang lebih baik,” ujar Pdt. Debora.
Simbol Perubahan dan Kepemimpinan Perempuan
Pencalonan Pdt. Debora Sinaga sebagai Sekretaris Jenderal HKBP bukan hanya mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang maju untuk posisi ini, tetapi juga menjadi simbol semangat perubahan dalam tubuh gereja. Ia berharap langkah ini dapat membuka ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berperan aktif dalam kepemimpinan gereja, serta menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terlibat dalam pengelolaan gereja dan pelayanan sosial.
“Sebagai perempuan, saya merasa bangga bisa maju dalam pencalonan ini. Namun, lebih dari itu, saya berharap ini bisa membuka ruang bagi perempuan lain untuk berperan lebih besar dalam kepemimpinan gereja, terutama dalam organisasi sebesar HKBP. Kami memiliki visi yang sama, yaitu untuk membawa gereja kita maju dalam pelayanan dan pengelolaan yang lebih baik,” kata Pdt. Debora.
Harapan untuk Masa Depan HKBP
Dengan visi yang jelas, tekad yang kuat, dan komitmen yang penuh untuk membawa HKBP ke arah yang lebih inklusif dan progresif, Pdt. Debora berharap dapat mengelola sumber daya gereja dengan lebih efektif dan memberi dampak positif bagi umat serta masyarakat luas. Langkah pencalonannya juga sejalan dengan harapan banyak pihak agar HKBP tetap relevan dengan kebutuhan zaman dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Keputusan Pdt. Debora untuk maju sebagai calon Sekretaris Jenderal HKBP menjadi simbol penting bagi perubahan dalam gereja. Dalam wawancara tersebut, ia juga mengajak seluruh jemaat untuk bersama-sama mendukung proses pemilihan yang sehat dan mendukung kepemimpinan yang berbasis pada integritas dan kompetensi. “Mari kita bergerak bersama untuk masa depan HKBP yang lebih baik,” kata Pdt. Debora, menutup wawancara.
Penutup
Pdt. Debora Sinaga, M.Th, dengan langkah bersejarahnya mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal, menunjukkan komitmennya untuk memajukan gereja HKBP melalui pemberdayaan yang lebih luas, pengelolaan yang efisien, dan tentunya pemilihan kepemimpinan yang berintegritas. Dengan segala visi dan tekad yang ia miliki, Pdt. Debora berharap dapat menjadi katalisator perubahan yang membawa HKBP menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif. “Apakah HKBP siap menerima perubahan ini?: Waktu dan pemilihan yang adil akan menentukan.(*)
Penulis berita : Wilfrid Sinaga